Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Trenggalek Kembangkan Tanaman Atsiri Organik

Konten [Tampil]
Trenggalek Kembangkan Tanaman Atsiri Organik Trenggalek Kembangkan Tanaman Atsiri OrganikTrenggalek Kembangkan Minyak Atsiri Organik (Foto: dok. Pemkab Trenggalek)

Jakarta -

3i-Networks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melaksanakan penemuan pertanian berbasis lokal dengan membuatkan Science Techno Park (STP) Atsiri (Nilam, Serai Wangi, Kamboja, dan Jeruk Purut) Organik. Program ini menggandeng aneka macam instansi mulai dari perguruan tinggi hingga perusahaan eksportir.

Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak menyampaikan STP Atsiri Organik yakni salah satu penemuan yang dilaksanakan Pemkab Trenggalek dengan menjalin kerja sama pihak Academic-Business-Civil Cociety-Government (ABCG) dalam pengembangan potensi lokal.

"Pada referensi sinergi antara ABCG tersebut akademisi berperan sebagai penyedia teknologi penemuan (hilirisasi IPTEK dan inovasi), kalangan bisnis sebagai pelaku komersialisasi hasil teknologi, masyarakat sebagai pelaku di sektor hulu dan hilir, dan pemerintah berperan sebagai pemeran kebijakan," kata Emil dalam keterangan tertulis.

Dalam pengembangan STP ini, Pemkab Trenggalek telah menggandeng Institut Atsiri Universitas Brawijaya Malang. Sedangkan unsur bisnis telah terjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan eksportir PT Mitra Ayu Adi Pratama Padang.

"Unsur civil cociety merupakan para pelaku on farm tumbuhan atsiri dan pelaku perjuangan penyulingan, serta unsur government tentunya yakni Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat," jelasnya.

Pihaknya mengaku sengaja menentukan atsiri sebagai produk yang dikembangkan, sebab dinilai mempunyai ekonomi yang tinggi. Selain itu peluang pasar di tingkat lokal maupun luar negeri sangat terbuka lebar.

Dia mengatakan, minyak atsiri di Kabupaten Trenggalek selama ini banyak dikembangkan di wilayah pegunungan. Seperti Watulumo, Munjungan, Panggul, Dongko, Pule, Bendungan Suruh dan Kampak. Wilayah tersebut juga tercatat sebagai daerah yang paling banyak menyumbang angka kemiskinan di Trenggalek.

Trenggalek Kembangkan Tanaman Atsiri Organik Trenggalek Kembangkan Tanaman Atsiri OrganikTrenggalek Kembangkan Minyak Atsiri Organik (Foto: dok. Pemkab Trenggalek)

3i-Networks Diharapkan dengan referensi kerja sama yang terjalin melalui STP, para petani yang selama ini membuatkan produk tumbuhan penghasil atsiri sanggup lebih maju lagi dan mempunyai nilai jual produk yang lebih tinggi, sehingga perekonomian petani semakin terangkat.

"Secara khusus keberadaan STP diperlukan sanggup mendukung pengembangan keatsirian di Kabupaten Trenggalek mulai dari hulu hingga hilir," imbuhnya.

Emil menambahkan, sebagai implementasi ketika ini telah ditetapkan Kecamatan Bendungan sebagai Kawasan pengembangan STP Atsiri Organik di Kabupaten Trenggalek melalui Keputusan Bupati dan telah dilakukan rintisan berupa penanaman tumbuhan atsiri serta pembangunan rumah pelayuan dan penyulingan beserta peralatan penyulingan.

"Berangkat dari daerah ini nantinya diperlukan sanggup tumbuh cluster-cluster industri atsiri jago di Kabupaten Trenggalek," imbuhnya.

Suami Arumi Bachsin ini menyampaikan hingga kini, struktur utama perekonomian Kabupaten Trenggalek ditopang dari sektor pertanian. Rata-rata kontribusinya dalam lima tahun terakhir sebesar 30 persen. Kontribusi PDRB sektor pertanian yang cukup tinggi ternyata belum berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Mencermati komposisi demografi Kabupaten Trenggalek yang 60 persen yakni petani dengan angka kemiskinan sebesar 12,96 persen, menjadi suatu tantangan dalam pembangunan di Kabupaten Trenggalek.

"Makanya untuk menjawab hal tersebut perlu dilakukan penemuan yang sempurna berbasis pada pengembangan potensi lokal yang ada dan didukung dari kehadiran IPTEK, salah satunya Science Techno Park ini," tegasnya.



Sumber detik.com
Sumber https://3i-networksnews.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Trenggalek Kembangkan Tanaman Atsiri Organik"